blogger leoroses..,,jangan lupa comentar semua atw cacimaki bila gak berkenan bagi anda

Minggu, 01 Februari 2009

drummer Steven Adler






Tambah Gambar

ROSES™: Rock & Roll Daily, Your non-stop music news source. Previous Next Latest Ex-Guns n’ Roses Drummer Steven Adler Is Scaring the Crap Out of Us

ROSES™: Rock & Roll Daily, Your non-stop music news source. Previous Next Latest Ex-Guns n’ Roses Drummer Steven Adler Is Scaring the Crap Out of Us

Rock & Roll Daily, Your non-stop music news source. Previous Next Latest Ex-Guns n’ Roses Drummer Steven Adler Is Scaring the Crap Out of Us


Things were looking bleak for former Guns n’ Roses drummer Steven Adler when he was a patient on Dr. Drew’s VH1 reality-detox show Celebrity Rehaband then we caught the first two episodes of its uber-depressing sequel, Sober House. The series, as the title suggests, is supposed to track addicts coping with the return to semi-independent living in a group home free of drugs and alcohol (but full of Andy Dick — how is that going to help?). So far the entire show has been devoted to watching the guy who played drums on Appetite for Destruction sink deeper and deeper into holy crap territory — he entered the house with needles and a package of heroin, left to sober up, and returned more FUBAR than ever.

Most recently Adler, “high as a kite” as house boss Jennifer Gimenez likes to say, starts violently railing about the cameras tracking his every move — and according to rehab specialist Bob, Steven has never met a camera he didn’t like. When the lights go out in a rolling California brownout, Adler smokes heroin in a bathroom and becomes so disoriented and wobbly he can’t even find his way back to his room (the concerned camera crew try to nudge him back towards the staircase, but he can’t follow hints, let alone keep his eyes open).

What’s worse? The fact that the Celebrity Rehab Website is advertising this calamity with cutesy copy befitting an especially outrageous episode of Full House (”Check out more of Steven’s out of control behavior from this week’s episode!” and “It’s only the first day and the Sober House staff already have their hands full!”). The look on Steven’s wife’s face says it all: this guy is in Intervention-worthy shape, not Rock of Love Bus condition. Trust us, we’d be far happier if Adler was trading germs with wasted Brazilian strippers in vinyl bikinis right about now.

IMAGINE [Originally by John Lennon]

Imagine there's no Heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today

Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace

You may say that I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will be as one

Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world

You may say that I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will live as one

Mari Nembang untuk si Mungil


☺ Mari Nembang untuk si Mungil..♥

Seorang ibu muda sedang berjalan sambil menimang-nimang bayinya. Senyumnya seperti kembang merekah di pagi hari, dari bibir si ibu terlontar puji-pujian manis. Ia mengajak bayinya berbicara mengenai apa-apa yang mereka lihat bersama. Tatkala si bayi mulai rewel, sang ibu mencoba mengalihkan perhatian dengan menunjuk dan mengubah topik pembicaraan lain, mulanya tentang bunga-bunga, lalu burung-burung gereja, kemudian kucing yang sedang menjilati ekornya, hingga ayam yang sedang mengais-ngais tanah. Tapi ketika tak kunjung berhasil menenangkan si bayi dalam timangan, ia pun mulai gemas. Aha untung saja ada si nenek yang dengan sigap mengambil alih dan mendendangkan sebuah tembang; tembang dolanan.

Si nenek langsung saja mendendangkan sebuah tembang yang sudah akrab ditelinga kita, tentang merdunya suara seruling, yah apalagi kalau bukan tembang Gambang Suling.

Gambang Suling
Gambang suling kumandhang swarane
Thulat-thulit kepenak unine
Unine mung nrenyuhake
Bareng lan kentrung
Ketipung suling sigrak gambangane

Tembang tersebut memang hanya terdiri dari lima baris, namun hebatnya tanpa iringan instrumen apapun nuansanya sangat kental dan enak didengar. Terbukti, si mungil dengan manifestasi tembang dolanan yang disenandungkan melalui ekspresi hati yang senang dalam timangan si nenek, langsung tersenyum dan lalu terbuai tidur. Tembang bisa diartikan sebagai syair lagu yang tidak lain adalah puisi, sedangkan dolanan berarti permainan. Tembang dolanan atau puisi lagu permainan sudah sejak dahulu menjadi salah satu alat ampuh para orang tua dalam mencurahkan rasa kasih sayangnya pada si buah hati.

Tembang dolanan banyak ragamnya di Jawa. Tembang tersebut tidak diketahui secara pasti masa dan siapa penciptanya. Tembang terebut hadir turun temurun melalui tradisi lisan masyarakat Jawa. Walaupun pada masa ini, beberapa diantara tembang warisan leluhur tersebut dibukukan untuk menjaga kelestariannya agar tidak hilang ditelan arus kemodernan.

Selain Gambang Suling, beberapa tembang dolanan yang sudah sangat akrab ditelinga, antara lain tembang Gundhul Pacul, Menthog-Menthog, dan Sluku-Sluku Bathok. Mungkin untuk nostalgia dan pengenal bagi generasi masa kini, berikut ini petikan tembang-tembang tersebut;

Gundhul Pacul
Gundhul-gundhul pacul-cul, gelelengan
Nyunggi-nyunggi wakul-kul, gembelengan
Wakul glimpang segane dadi saratan
Wakul glimpang segane dadi saratan

Menthog-Menthog
Menthog-menthog tak kandhani
Mung rupamu angisin-isini
Mbok ya aja ngethok ana kandhang wae
Enak-enak ngorok ora nyambut gawe
Menthog-menthog mung lakumu
Megal-megol gawe guyu

Sluku-Sluku Bathok
Sluku-sluku bathok, bathoke ela-elo
Si rama menyang sala
Leh-olehe payung motha
Pak jenthit lolobah
Wong mati ora obah
Nek Obah medeni bocah
Nek urip nggoleka dhuwit

Walau berwujud tembang dolanan, tidak berarti baris-baris puisi di dalamnya tanpa makna. Justru tembang dolanan tersebut menawarkan satu makna yang dalam mengenai kondisi lingkungan masyarakat yang tumbuh di sekitarnya hingga memuarakan nilai-nilai budi pekerti, sopan santun, lingkungan hidup, terutama kebersihan dan kesehatan, serta kehidupan beragama, walaupun kadang penyampaiannya dengan cara sindiran ataupun kelucuan. Namun tidak dapat dielakkan bahwa secara tersurat maupun tersirat, tembang dolanan sangat kaya akan makna kehidupan.

Dari tembang-tembang dolanan inilah secara sadar ataupun tidak kita telah memperkenalkan rasa keindahan dan kesastraan. Tembang-tembang ini berisi syair yang penuh permainan bahasa, seperti aliterasi, asonansi, rima, dan irama. Misal pada Gambang Suling, dari lima larik, empat larik berakhir dengan bunyi /e/, juga dominannya bunyi nasal /ng/, seperti pada kata gambang, suling, kumandhang, mung, bareng, kentrung, dan ketipung pada larik-lariknya. Bisa dikatakan struktur yang dipilih dalam tembang dolanan secara umum, memperlihatkan pilihan kata, sintaksis, dan pemberdayaan pepindhan (perbandingan), cangkriman (teka-teki), paribasan (peribahasa), wangsalan, serta parikan. Semua dipertimbangkan dengan takaran yang pas mana yang paling memiliki efek yang dapat menyentuh hati pendengar. Kesemuanya merangsang sensitifitas bayi terhadap bunyi-bunyi bahasa hingga pada akhirnya timbul kesadaran akan fungsi dan keajaiban kata.

Dalam tradisi Jawa, ada beberapa jenis puisi, antara lain berwujud tembang macapat, tembang tengahan, dan tembang gedhe. Kesemuanya memberikan aturan yang ketat dalam pilihan kata, karena memiliki pakem yang tidak dapat dilanggar, yaitu jumlah larik tiap lagu/bait (guru gatra), jumlah suku kata tiap larik (guru wilangan), dan bunyi akhir tiap larik (guru lagu). pakem tersebut merupakan satu ukuran keindahan dari tembang, jadi pelanggaran pada pakem dianggap merusak dan kurang nilai keindahannya. Tembang dolanan karena tidak mensyaratkan secara ketat adanya jumlah guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu, tidak masuk dalam kategori di atas. Bisa dikatakan sebagai satu bentuk dari geguritan yang bentuknya bebas.

Bentuk tembang dolanan merupakan wujud yang universal, di Indonesia atau di belahan dunia lain bentuk ini juga ada. Dalam bahasa Indonesia misalnya kita mengenal tembang dolanan yang populer seperti Balonku, Burung Kakaktua, Keplok Ame-Ame, dan Satu-Satu (Aku sayang Ibu). Masing-masing tembang dolanan tersebut memiliki keistimewaan dalam tatanan bunyi bahasa. Misalnya Burung Kakaktua yang seluruh larik bunyinya diakhiri fonem /a/, jumlah suku kata larik pertama dan keduanya sama, larik ke tiga dan ke empat merupakan tiruan bunyi (onomatope) yang berfungsi mengkonkretkan dan memantapkan efek suara yang diperoleh.

Di belahan bumi lain pun, ibu-ibu juga mendendangkan tembang dolanan untuk meninabobokkan anaknya. Tentu saja dengan cara sesuai dengan latar belakang budayanya masing-masing. Puisi lagu anak-anak di belahan bumi lain dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan istilah nursery rhymes. Salah satu contohnya adalah puisi di bawah ini.

Monday’s Child
Monday’s child is fair of face
Tuesday’s child is full of grace
Wednesday’s child is full of woe
Thursday’s child has far to go
Friday’s child is loving and giving
Saturday’s child work hard for its living
But the child’s that’s born on the sabbath day
Is bonny and bright, and good and gay

Sama halnya dengan tembang dolanan, permainan bunyi untuk memperoleh persajakan sangat intensif, dengan pola a-a-b-b-c-c-d-d, dalam delapan larik, tiap dua larik memiliki persajakan sama. Juga eksploitasi penggunaan pararelisme dalam kata dan dalam larik, yaitu penggunaan fonem /f/. Nursery rhymes yang paling kongkret lahir dari tradisi oral yang turun temurun dengan unsur-unsur permainan bahasa maupun lirik lagu yang kental unsur sense dan nonsense yang memperkaya pengalaman.

Betty Botter Bought Some Butter
Betty Botter bought some butter
But she said ‘the butter bitter’
If I put in my batter
If will make my batter bitter
But a bit of better butter
That would make my batter better
So she baught a bit of butter
better than her bitter butter
And she put it in her batter
And the batter was not bitter
So it was better Betty Botter
bought a bit of better butter

Sebagaimana tembang dolanan, nursery rhymes juga mengandung makna-makna tertentu, hanya saja makna kurang mendapat proporsi kuat. Secara umum nursery rhymes berkaitan dengan binatang, binatang dengan anak, keadaan cuaca, dan beberapa aktivitas tertentu. Faktor utama yang dijadikan kekuatan adalah unsur menghiburnya, atau untuk kepentingan memperoleh kesenangan. Namun adakalanya nursery rhymes tidak berupa puisi lengkap yang bisa disenandungkan, kadang nursery rhymes cuma berupa senandung, pengulangan bunyi-bunyi, irama-irama sederhana yang mendapat penekanan, atau ketukan-ketukan tangan yang berirama.

Begitulah tembang dolanan, atau juga istilah-istilah lainnya dalam bahasa berbeda. Pada masa anak sudah bisa berkomunikasi, biasanya akan dihadirkan oleh orang tua bersama dengan kisah-kisah dongeng atau petualangan yang menarik. Sebagai orang tua tentunya hal ini memberikan kenikmatan tersendiri juga, menghadirkan sesuatu yang benar-benar murni dari kemampuan alamiah sebagai orang tua untuk menghibur sang buah hati, bukannya menjejali dengan kesenangan permainan-permainan yang berbandrol mahal.

Bagaimana Ibu, mari nembang untuk si mungil.

I ♥ U MOM !

Jangan Baca jika Anda tidak Mencintai Ibumu!
Ketika ibu saya berkunjung, Ia mengajak saya untuk berbelanja bersamanya karena dia membutuhkan sebuah gaun yang baru. Saya sebenarnya tidak suka pergi berbelanja bersama dengan orang lain, dan saya bukanlah orang yang sabar, tetapi walaupun demikian kami berangkat juga ke pusat perbelanjaan tersebut. Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun wanita, dan ibu saya mencoba gaun demi gaun dan mengembalikan semuanya. Seiring hari yang berlalu, saya mulai lelah dan ibu saya mulai frustasi. Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencoba satu stel gaun biru yang cantik terdiri dari tiga helai. Pada blusnya terdapat sejenis tali di bagian tepi lehernya, dan karena
ketidaksabaran saya, maka untuk kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu saya dalam ruang ganti pakaian, saya melihat bagaimana ia mencoba pakaian tersebut, dan dengan susah mencoba untuk mengikat talinya. Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh penyakit radang sendi dan sebab itu dia tidak dapat melakukannya,
seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa kasihan yang dalam kepadanya.

Saya berbalik pergi dan mencoba menyembunyikan air mata yang keluar tanpa saya sadari. Setelah saya mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali masuk ke kamar ganti untuk mengikatkan tali gaun tersebut.

Pakaian ini begitu indah, dan dia membelinya. Perjalanan belanja kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat terlupakan dari ingatan saya.
Sepanjang sisa hari itu, pikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam ruang ganti pakaian tersebut dan terbayang tangan ibu saya yang sedang berusaha mengikat tali blusnya.
Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi saya, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya, dan terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya, sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling membekas dalam hati saya.

Kemudian pada sore harinya, saya pergi ke kamar ibu saya, mengambil tangannya, menciumnya … Dan yang membuatnya terkejut, memberitahukannya bahwa bagi saya kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah di dunia ini.

Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan mata baru, betapa bernilai dan berharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan dari seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati saya akan memiliki keindahannya tersendiri.

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu…

With Love to All Mother

Note : Berbahagialah yang masih memiliki Ibu.

Dan Lakukanlah yang Terbaik untuknya..

I ♥ U Mam !!!