blogger leoroses..,,jangan lupa comentar semua atw cacimaki bila gak berkenan bagi anda

Rabu, 04 Februari 2009

♥.Cerita CiNTA.♥

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak : ada CINTA, KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya. Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.

Sementara itu air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu.
“KEKAYAAN! KEKAYAAN! Tolong aku!” teriak CINTA. Lalu apa jawab KEKAYAAN,
“Aduh! Maaf,CINTA!” kata KEKAYAAN. “Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.”
Lalu KEKAYAAN cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam.

CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya.
“KEGEMBIRAAN! Tolong aku!”, teriak CINTA. Namun apa yang terjadi, KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tuli tak mendengar teriakan CINTA. Air makin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama lewatlah KECANTIKAN.

“KECANTIKAN! Bawalah aku bersamamu!”, teriak CINTA. Lalu apa jawab KECANTIKAN,
“Wah, CINTA, kamu basah dan kotor.Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini.” sahut KECANTIKAN. CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak. Apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakan aku.

Saat itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu CINTA memelas, “Oh, KESEDIHAN, bawalah aku bersamamu”, kata CINTA. Lalu apa kata KESEDIHAN,
“Maaf, CINTA. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja…”, kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya. CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatlkan. Lalu ia berdoa kepada Tuhannya, oh tuhan tolonglah aku, apa jadinya dunia tanpa aku, tanpa CINTA?

Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara,
“CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!” CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua reyot berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu Cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah CINTA sadar, bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.
“Oh, orang tua tadi? Dia adalah “WAKTU”, kata orang itu.

Lalu CINTA bertanya “Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku ”pun enggan menolongku”, tanya CINTA heran. “Sebab”, kata orang itu, “hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari CINTA itu…

valentine??




Apa hukum merayakan Valentine di agama Islam(Islam only)?

Sambut Valentine dengan Lakukan Ciuman Masal !

Sambut Valentine dengan Lakukan Ciuman Masal !

Foto Ilustrasi


Dua kota di Meksiko meminta seluruh warganya merayakan Hari Valentine dengan berciuman bersama.

Pemerintah Kota Meksiko mengundang penduduknya untuk hadir di pusat kota Zocalo dan secara simultan berciuman di Hari Valentine.

Sekretaris Pariwisata Kota Alejandro Rojas menyatakan mereka bermaksud memecahkan rekor dunia dalam jumlah orang berciuman secara bersamaan.

Pengumuman tersebut hanya berselang dua hari setelah Wali Kota Guanajuato Eduardo Romero, mendeklarasikan kotanya sebagai “ibu kota ciuman” di dunia. Romero berupaya meredam kritik yang menyatakan dirinya melarang orang berciuman melalui undang-undang anti-kevulgaran.

Menurut catatan rekor dunia, Guinness Book of World Records, ciuman massal terbesar terjadi pada 1 September 2007 saat 6.980 pasangan saling berpagut di kota Tuzla, Bosnia-Herzegovina.

Valentine Day Sekadar Geliat Budaya


Valentine Day Sekadar Geliat Budaya



Zaman begitu cepat berubah seiring dengan geliat kehidupan manusia. Coba saja lihat setiap tahun pada 14 Februari ada sebagian dari kita latah ikut-ikutan merayakan Hari Kasih Sayang alias Valentine’s Day. Namun, ada juga yang menolaknya dengan alasan itu diadopsi dari budaya 'asing' dan kurang pas jika dikembangbiakan di tanah air kita.
Valentine dianggap hari istimewa dan spesial. Di hari itu orang boleh mengekspresikan cinta dan kasih sayang. Kapan dan siapa yang mempopulerkan kebiasaan ini di Indonesia ? Sepertinya pertanyaan ini tak perlu dijawab, sebab yang ikutan merayakan Cuma komunitas yang sangat sempit dan tidak berpengaruh pada perkembangan budaya bangsa. Karena itu, di kalangan kawula muda sendiri - Valentine eksistensinya sekadar hadir tanpa harus mengakar.
Banyak tingkah yang dilakukan sekelompok kecil untuk menunjukkan kasih sayang pada orang terdekat seperti sang kekasih. Ada juga antar teman saling bertukar cindera mata atau membagi kado kasih sayang yang diekspresikan dengan bahasa cinta, melalui kartu ucapan atau lewat SMS di ponsel, atau merayakannya secara bersama-sama sambil menikmati makan kesukaan. Namun dalam konteks menjalin tali pergaulan sesama manusia, Valentine barangkali bisa diekspresikan sebagai wahana penyadaran diri akan pentingnya kasih sayang.
Motivasi semacam ini menjadi penting, apalagi disaat bangsa ini sedang dilanda perpecahan dan punya hobby baru bertarung dan saling gontok-gontokan. Nuansa saling serampang makin nampak setelah politisi membius rakyatnya untuk memilih wadah kecil-kecil dalam bentuk 240 partai yang sudah terdaftar di Departemen Kehakiman dan HAM.
Hari kasih sayang itu sebenarnya tidak harus spesial pada 14 Februari saja. Seyogianya kasih itu terus mengalir bagaikan Kasih Kristus yang tiada pandang bulu dan pandang waktu . KasihNya tiada henti walaupun orang kadang tidak menyadari bahwa pada setiap tarikan nafas, kasih itu mengalir sepanjang masa. Di masyarakat komunitas kasih harus diterjemahkan dalam kehidupan manusia yang memandang perlu hidup saling menghormati, saling mengasihi, dan saling berdampingan.

Pandangan Teologis.
Valentine’s Day sebenarnya lahir di kota Roma. Awalnya, ketika musim tanam tiba, diadakan perayaan untuk mengungkapkan ucapan syukur kepada Sang Pencipta. Secara budaya – komunitas masyarakat yang agraris itulah yang memulai hingga akhirnya kebiasaan tersebut menjadi awal dari ide di gelarnya festival. Ternyata perayaan tersebut, memperoleh sambutan yang cukup luas.
Secara historis di Zaman Roma Kuno, hubungan antara pria dan wanita sangat dibatasi dan sulit untuk bertemu. Pada kesempatan acara festival itulah, kaum pria dan wanita memiliki peluang untuk bertemu dan saling mengenal satu dengan lainnya. Salah satu permainan yang menjadi idola yaitu memilih pasangan yang tidak diduga sebelumnya dengan cara diundi. Kalau kita bayangkan hampir sama dengan permainan petak umpet yang sulit kita duga sebelumnya. Tetapi itulah hal yang menarik, karena pasangan yang tak terduga dapat saja terjadi. Dari pasangan itulah, mereka berdua dapat mengekspresikan cinta sesaat dengan bahasa bunga.
.Sebenarnya komunitas yang terjadi pada waktu itu, lebih didasari pada ungkapan syukur pada alam semesta. Adapun simbol ucapan syukur itu ditujukan pada dewa-dewi yang telah memberinya kehidupan yang membahagiakan. Namun, nilai-nilai itu kemudian terkikis dengan berkembangnya agama Kristen.
Valentine adalah sebuah nama. Secara simbolis Valentine dijuluki sebagai ”Saint”. Dengan nuansa yang lebih agamis, untuk mengagungkan cinta dan mengungkapkannya tidak hanya pada kehidupan alam semesta saja. Melainkan, keberadaan manusia jauh lebih penting dan pada sang pencipta sajalah – mutlak hal itu ditujukan. Jadi bukan pada dewa- dewi.
Di kalangan bangsawan Eropa hari Valentine menjadi hal yang rutin dirayakan lewat pesta-pesta dan pemberian hadiah yang sifatnya pribadi. Penyair Inggris yang sangat terkenalpun Geoffrey Chaucher ikut simpati untuk menyatakan valentine sebagai hari cinta yang sejati yang dilambangkan sebagai burung merpati.
Di akhir abad 19, kartu Valentine dan bunga diproduksi secara massal dan menjadi simbol hari Kasih Sayang. Hingga sekarang, perkembangan itu semakin meluas dan tidak dapat dibendung oleh waktu dan perjalanan zaman. Kasih bagi kehidupan manusia adalah sumber yang harus dipancarkan. Tanpa Kasih manusia akan kehilangan segala akal dan budi. Secara kodrati dan imani, pada dasarnya manusia sangat membutuhkan Kasih Sayang sejak di kandungan ibunya. Hingga ia dewasa – pelukan Kasih Sayang tidak bisa dilepaskan dari kandungan ibu pertiwi, sehingga melahirkan komunitas baru yang dapat menghubungkan antar benua, negara, bangsa, suku, agama dan warna kulit serta perbedaan latar belakang budaya.
Manusia dilahirkan untuk mencipta dan memperbaharui kehidupan yang lama menjadi baru. Dan proses pencerahan itu, sangat bertalian erat dengan nilai-nilai teologis. Karena buah dari Kasih Sayang itu – meliputi batas empati kemanusiaan yang tidak dapat diukur dengan apapun. Hanya dengan getaran suara hati nurani, nilai persahabatan itu dapat terwujud dan dinyatakan. Mewakili akan hal itu, bahasa cinta mempunyai kandungan kasih yang sangat dalam.

Geliat Budaya
Di tanah air, perayaan Valentine’s Day mengundang banyak keraguan di kalangan masyarakat. Keraguan itu dikarenakan Valentine datangnya dari negara asing. Sementara, perkembangan tehnologi melesat begitu jauh dan meluncur ke depan bagaikan anak panah yang lepas dari busurnya.. Sedangkan batasan tembok transformasi budaya sangat tipis dan bahkan tidak lagi ada sekat-sekat pemisah.
Melalui saluran jarak jauh yang tidak lagi dihubungkan dengan kabel, membuat kehidupan manusia berubah sangat drastis. Dan kesadaran itu lahir, karena pada dasarnya manusia terus berkembang.. Melalui bahasa cinta, barangkali Valentine sebagai geliat budaya untuk membuka ajang perdamaian melalui ungkapan Kasih Sayang. Sebab bagaimanapun juga Valentine dalam perkembangannya dapat dijuluki sebagai Saint of Lovers.
Valentine’s Day, eksistensinya makin meluas. Bukan hanya melanda pada jiwa dan kebutuhan kawula muda, tetapi sudah merasuk pada sisi kehidupan secara massal. Terbukti, nilai kasih sayang itu tidak hanya tercipta dan untuk memperingati hari-hari istimewa saja. Melainkan, kasih sayang menjadi suatu dinamika dari kehidupan manusia yang sejak dulu hingga sekarang terus berkembang.

sejarah Valentine

Sejarah Hari Valentine

[sunting] Perayaan Kesuburan bulan Februari

Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.

[sunting] Hari Raya Gereja

Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda:

Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

[sunting] Valentinius

Guru ilmu gnostisisme yang berpengaruh Valentinius, adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep ... dalam agama Kristen yang umum. Stephan A. Hoeller, seorang pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini: "Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan dua sakramen agung dan misterius yang dipanggil "penebusan dosa" (apolytrosis) dan "tempat pelaminan" ..." [1].

[sunting] Era abad pertengahan

Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 February adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris Pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (“Percakapan Burung-Burung”) bahwa

For this was sent on Seynt Valentyne's day (“Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus”)
Whan every foul cometh ther to choose his mate (“Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya”)

Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari ini dan memanggil pasanagan mereka "Valentine" mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi pernaskahan British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:

  • Sore hari sebelum santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati syuhada), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
  • Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.

Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.

[sunting] Hari Valentine pada era modern

Hari Valentine kemungkinan diimpor oleh Amerika Utara dari Britania Raya, negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. Di Amerika Serikat kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (18281904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar dan ia mendapat ilham untuk memproduksi kartu dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. (Semenjak tahun 2001, The Greeting Card Association setiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary".)

[sunting] Tradisi Hari Valentine di negara-negara non-Barat

Di Jepang, Hari Valentine sudah muncul berkat marketing besar-besaran, sebagai hari di mana para wanita memberi para pria yang mereka senangi permen cokelat. Namun hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban, terutama bagi mereka yang bekerja di kantor-kantor. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria mereka, kadangkala dengan biaya besar. Cokelat ini disebut sebagai Giri-choko, dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat). Lalu berkat usaha marketing lebih lanjut, sebuah hari balasan, disebut “Hari Putih”(White Day) muncul. Pada hari ini (14 Maret), pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu kembali.

Di Taiwan, sebagai tambahan dari Hari Valentine dan Hari Putih, masih ada satu hari raya lainnya yang mirip dengan kedua hari raya ini ditilik dari fungsinya. Namanya adalah "Hari Raya Anak Perempuan" (Qi Xi). Hari ini diadakan pada hari ke-7, bulan ke-7 menurut tarikh kalender kamariyah Tionghoa.

Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. Budaya ini cenderung menjadi budaya populer dan konsumtif karena perayaan valentine lebih banyak ditujukan sebagai ajakan pembelian barang-barang yang terkait dengan valentine seperti kotak coklat, perhiasan dan boneka. Pertokoan dan media (stasium TV, radio, dan majalah remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan valentine.

Hari Valentine

Artikel ini membutuhkan catatan kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki.
Kartu Pos Hari Valentine, ~ 1910

Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day), pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.

Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.

Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya valentine itu Merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada Pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.

Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, namun jarang kepada teman pria lainnya. Kecuali kedua-duanya adalah kaum homoseksual.

Ketika Orang Tua Tidak Merestui Kisah Cinta Kita

Ketika Orang Tua Tidak Merestui Kisah Cinta Kita

Jatuh cinta dan memiliki seorang pacar memang menyenangkan dan bisa membuat hidup kita lebih indah dan tentunya lebih bersemangat lagi untuk menjalani hari demi hari demi. Tapi tidak semua kisah cinta itu berjalan mulus, selalu ada saja yang menghalangi atau bahkan membuat kisah cinta kita jadi lebih sulit untuk dijalani.

Dan mungkin yang paling sering terjadi adalah ketika orang tua tidak setuju atas hubungan cinta kita? Orang tua kita tidak mau menerima pilihan hati kita dan membenci orang yang jadi pacar kita.

Bila anda pernah mengalami seperti hal seperti ini, dimana hubungan cinta kita tidak mendapat restu dari orang tua, jangan kecil hati dulu dan jangan terburu-buru mengambil langkah yang bisa jadi, justru akan merugikan kehidupan kita.

Ketika orang tua tidak merestui hubungan kita, ada baiknya anda melakukan lagi cek dan rechek atas permasalahan yang sedang dihadapi, dan anda harus siap melihat dan menerima sisi baik maupun sisi buruk dari masalah ini.

Cek Motivasi Hubungan Cinta ini

Yang pertama kali harus kita lakukan adalah mengetahui dulu motivasi apa yang menyebabkan kita memilih dia menjadi pacar kita? Apa tujuan dari hubungan yang kita jalin. Apakah tujuan kita memilih dia itu hanya untuk sekedar gila-gilaan, biar lebih dipandang sebagai ce/co gaul, atau mungkin ada motivasi lain yang lebih tinggi, misal karena kita menginginkan dia jadi istri/suami kita? Dengan mengetahui motivasi sebenarnya dari sebuah hubungan, kita bakal lebih mengetahui apakah kita emang benar-benar cinta sama dia? atau justru cinta yang kita rasakan ini cuma sekedar perasaan kagum sesaat saja? Atau malah yang parah lagi bila kita memilih dia, cuma ingin teman-teman kita memandang kita hebat karena bisa mendapatkan dia, yang notabene ce/co idaman?

Nah, bila kita telah mengetahui apa sebenarnya motivasi dari hubungan cinta kita, dijamin kita bakal lebih mudah untuk menghadapi ketidaksetujuan dari orang tua kita.

Apakah ini Benar-Benar Cinta?

Sekali lagi, tanya pada diri kita sendiri, apakah yang kita rasakan ini adalah benar-benar cinta? Apakah emang kita benar-benar sayang sama dia? Saat kita jatuh cinta pada seseorang, kita akan selalu memandang semua hal itu mungkin dan bisa dilakukan. Dengan kekuatan cinta, kita bisa lebih bersemangat, apa yang tadinya terasa tidak mungkin menjadi mungkin.

Tapi ketika tiba-tiba orang tua tidak setuju dengan hubungan kita, maka akan dengan mudahnya kita menyalahkan mereka, dan menganggap mereka tidak mengerti dengan perasaan yang kita alami.

Apa Motivasi dari ketidaksetujuan Orang Tua

Langkah berikutnya adalah mengetahui apa motivasi dibalik ketidaksetujuan orang tua atas hubungan cinta kita. Cari tahu latar belakang dari kehidupan orang tua kita dan kemudian kita bandingkan dengan latar belakang dari pacar kita, karena biasanya perbedaan latar belakang seringkali menjadi penyebab utama dari ketidaksetujuan orang tua. Ada banyak alasan yang bisa menyebabkan orang tua tidak merestui hubungan kita, dan itu semua harus kita cari tahu apa motivasi dari alasan-alasan tersebut.

Jika Orang Tua Kita Ternyata Salah

Orang tua juga manusia, tidak selamanya mereka selalu benar. Bila ternyata ketidaksetujuan mereka lebih dilatar belakangi karena masalah racis (perbedaan suku, warna kulit dst), kelas sosial, atau bahkan perbedaan pekerjaan (misal dia kurang mapan dibandingkan dengan kita). Bila itu semua yang menjadi alasan, maka sudah selayaknya kita berjuang mempertahankan hubungan cinta kita dan tidak begitu saja menyerah dan setuju dengan ketidaksetujuan orang tua kita.

Orang tua mungkin merasa khawatir bila ternyata hubungan cinta kita justru akan membuat kita sengsara, atau membuat kita dikucilkan dari pergaulan masyarakat. Dan terkadang orang tua mempergunakan “aturan” atau “tata sosial” zaman dulu, yang terkadang kurang relevan dengan keadaan zaman sekarang.

Bila ternyata semua ini yang menjadi penyebab ketidaksetujuan orang tua kita, maka sudah sewajarnya kita bisa memberikan argumen yang tepat pada mereka untuk mempertahankan hubungan cinta kita. Bagaimanapun ketidaksetujuan yang disebabkan karena masalah rasis, kelas sosial sangat tidak bisa dibenarkan, meskipun itu semua datang dari orang tua kita sendiri.

Jika Orang Tua Kita Ternyata Benar

Tidak ada yang lebih mengenal kita, selain orang tua kita. Bahkan orang tua lebih tahu dan mengerti pada diri kita dibandingkan kita sendiri. Dan mungkin saja, karena kita sedang dibutakan oleh yang namanya cinta, hingga apa yang dilihat sebagai sisi buruk oleh orang tua kita justru kita tidak bisa menyadarinya. Yang kita lihat hanya sisi baik dan pandangan bahwa cinta itu selalu indah.

Kita harus ingat, orang tua sangat menyayangi kita dan mereka menginginkan supaya kita bisa bahagia dalam hidup ini. Jadi ketika mereka melihat sesuatu yang tidak beres dan merugikan, dalam hubungan cinta kita, tentu saja mereka bakal dengan tegas menolak dan tidak merestui hubungan kita.

Jika orang kita ternyata pernah mendengar bahkan tahu bahwa pacar kita tersebut punya perilaku yang buruk, dan mereka mengkhawatirkan kita bakal dilukai oleh pacar kita, tentu ada baiknya bila kita mencoba mendengarkan mereka, karena mungkin saja mereka ada benarnya.

Jika kita mulai berlaku liar, dan hidup kita mulai kacau, (misal kita mulai mempergunakan obat-obatan terlarang, minuman keras) karena pengaruh pacar kita, orang tua sudah pasti sangat tidak setuju dengan hubungan kita. Dan orang tua juga bakal tidak merestui, bila ternyata selama menjalin hubungan cinta, prestasi kuliah kita mulai menurun, atau kita mulai kehilangan sahabat dan teman kita. Sudah waktunya kita mendengarkan orang tua dan menghentikan hubungan cinta kita. Bagaimanapun, sebuah hubungan cinta yang terlalu banyak mengorbankan dan merugikan kehidupan pribadi kita, sudah merupakan sesuatu yang tidak menyehatkan bagi kelangsungan hidup kita.

Menemukan Jalan Keluar

Seperti dikatakan di awal tadi, cinta itu indah dan bisa membuat hidup lebih bersemangat dan lebih baik. Bila ternyata cinta yang kita jalani sekarang ini memang benar-benar membuat hidup kita lebih baik, lebih nyaman, dan pacar kita benar-benar sayang sama kita dan memberikan efek positif pada kehidupan kita, sudah sewajarnya kita mempertahankan hubungan cinta ini, meskipun orang tua tidak setuju.

Tapi ketika hubungan cinta dirasakan mulai “membahayakan” kehidupan pribadi kita, ada baiknya kita berpikir ulang, apakah perlu kita mempertahankan cinta ini? Perlu diingat baik-baik, kita tidak harus kehilangan hidup kita hanya karena kita jatuh cinta dan membina sebuah hubungan. Keluarga, teman dan kuliah atau sekolah kita, masih sangat penting bagi kehidupan kita. Membina sebuah hubungan cinta, tidak berarti bahwa kita mesti kehilangan itu semua. Bila kita mulai merasakan bahwa kita mulai kehilangan hidup kita, sudah waktunya kita berpikir untuk mengakhiri hubungan cinta ini.

Orang tua selalu mengharapkan yang terbaik buat kita, hadapilah ketidaksetujuan orang tua dengan kepala dingin dan sikap yang kooperatif. Boleh jadi mereka tidak suka dengan pacar kita, tapi suatu hari nanti mereka pasti akan bisa menerima hubungan cinta kita, bila kita mampu membuktikan bahwa apa yang kita lakukan bisa membuat kehidupan kita lebih baik dan lebih indah untuk dijalani.

Selamat Jatuh Cinta!

Gonta-ganti Nomer HP


Belakangan ini, jumlah pengguna ponsel di Indonesia sangat fantastis. Ini disebabkan karena tuntutan sarana komunikasi yang tidak terelakkan dan harga ponsel serta nomor perdana yang terjangkau.
Berbicara mengenai nomor perdana, maka rasanya akan sangat erat dengan yang dinamakan SIM Card / Kartu SIM.

Kartu SIM merupakan ‘kartu canggih/pintar’ yang dapat memuat permintaan informasi dari pengguna serta buku telepon. Kartu SIM atau SIM card merupakan singkatan istilah dari Subscriber Identity Module (SIM), jadi bukan Kartu Surat Ijin Mengemudi lho ^_^.
Dengan penggunaan SIM ini, pengguna ponsel dapat tetap memiliki informasinya pada saat menganti ponselnya. Selain itu, pengguna dapat pula mengganti operator meski dengan ponsel yang sama, cukup dengan mengganti SIM-nya saja.

Beberapa negara yang memperbolehkan operator telepon untuk memberlakukan sistem SIM locking, yaitu sebuah metode dimana ponsel hanya dapat menggunakan satu buat SIM dengan yang telah mereka keluarkan.
Pengguna dapat meminta jasa unlock kepada pihak operator hanya apabila telah mencapai batas waktu dan biaya pemakaian tertentu.

Pihak operator biasayanya memberikan jasa unlock paling lama setelah 24 bulan pemakaian atau batas pemakaian minimum telah terpenuhi. Apabila pelanggan tidak sabar untuk menunggu selama itu, maka dapat di memilih jasa atau mengikuti metode unlock yang banyak terdapat di website. Akan tetapi semua ponsel dapat diunlock dengan cara ini, ini terkait dengan nomer IMEI (International Mobile Equipment Identity), hanya untuk seri nomor EMEI tertentu saja biasanya.

Negara-negara yang memperbelehkan sistem lock SIM adalah Australia, Canada, Eropa, Amerika dan Jepang. Sedangkan contoh operatornya adalah DoCoMo untuk Jepang dan Bell Mobility untuk Canada.
Negara-negara seperti Indonesia, Belgia, India, dan Pakistan tidak melegalkan SIM Locking.

Fenomena menarik terjadi pada masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, hal ini terkait dengan penggunaak SIM beserta nomornya.
Sebagian masyarakat cenderung gampang untuk berganti nomor ponsel, khususnya untuk nomor prabayar; membuang kartu SIM dan berganti operator.
Penyebabnya ada banyak faktor diantaranya adalah :
1. Paradigma berfikir masyarakat yang menganggap bahwa digit nomor hp dapat dibuat tidak terbatas,
2. Kemudahan mendapatkan kartu perdana
3. Sikap pihak operator yang membanjiri pasar dengan paket nomor perdana murah hanya demi meraup pangsa pasar.

Sangat mungkin suatu saat di Indonesia akan bertumpuk SIM card bekas dengan nomor yang tidak dipakai. Bukan tidak mungkin pula Indonesia suatu saat akan kekurangan nomor telepon telepon prabayar karena bayak nomor beserta SIM-nya yang telah menjadi sampah.
Sekali SIM card atau nomor tersebut telah tidak aktif dan dihapus dari data, maka pembuatan kembali nomor tersebut adalah tidak mungkin.

Saya mendukung langkah Pemerintah Indoneia akan mengatur mengenai pembelian, penggunaan serta batas kepemilikan batasnya nomor hp/SIM, khususnya nomor prabayar. Hanya saja tang perlu dicatat adalah mekanisme pengeluaran nomor nomor perdana pun perlu diatur dan diawasi.
Kalau masyarakat masih juga boros akan nomor perdana, buat aja peraturan untuk SIM Lock. Dijamin masyarakat ga boros nomor lagi

Khusus bagi yang suka gonta-ganti nomor HP, segera tobat dech hehehehe ^_^.

10 Misteri Bayi Yang Terpecahkan !♥

10 Misteri Bayi Yang Terpecahkan !

sikecil (18 bulan) tiba-tiba bersorak, “Yeah!” Tidak jelas mengapa ia bersorak seperti itu. Apakah untuk acara TV yang sedang asyik ditontonnya atau untuk menyambut sang mama yang baru pulang bekerja. “Itu tidak penting. Yang pasti nih, saya ikut-ikutan bersorak. Sikecil pun terkikik-kikik sampai bahunya terguncang-guncang. Entah mengapa waktu itu ia memamerkan gaya tertawa yang agak…. aneh,”

Tiap harinya, ada saja polah baru Sikecil. Sekarang tertawa terkikik-kikik, padahal kemarin dia menangis tersedu-sedu dan kelihatan sedih sekali. Dan semua itu dilakukannya untuk menarik perhatian mama tercinta. saya sampai terkagum-kagum melihat ulah si kecil, bahkan berulang kali bertanya, “Siapa sih, yang ngajari dia tertawa seperti itu?” Atau kadang-kadang terselip nada bangga dari ucapannya, “Jangan-jangan ia punya bakat akting.”

Dulu, gwa cuma mengangkat bahu melihat polah Sikecil yang suka macam-macam. Tapi setelah curhat dengan beberapa sahabat yang punya anak lebih kecil dari Baby – plus mereka mengalami hal serupa – Gwa jadi mengerti kalau sebagian besar tahapan tumbuh kembang tidak muncul begitu saja. Ternyata anak melatih dirinya setiap hari – dan dalam proses berlatih itu mungkin saja beraksi dengan cara yang mengejutkan, membingungkan, atau bahkan mengkhawatirkan.
Butuh bukti? Simak deh, cerita seru sahabat-sahabat saya tentang anak-anaknya. Plus simak juga penjelasan dari pakar perkembangan seputar apa yang terjadi pada bayi-bayi mereka.

1. “Bayi saya tidak pernah merangkak.”
“Tidak seperti kedua kakaknya, Dea (sembilan bulan) tidak melalui tahapan merangkak. Setelah mahir duduk, ia langsung berdiri dan merambat pada benda-benda di sekitarnya untuk mengambil sesuatu. Normal nggak, sih?”

Pemecahan misteri: “Merangkak adalah keterampilan yang sifatnya teknis, dan tak ada cara paling benar untuk melakukannya,” kata Alison Gopnik, Ph.D., profesor psikologi di University of California, Berkeley, sekaligus penulis The Scientist in the Crib. “Beberapa bayi merayap di atas perutnya; sedangkan lainnya merangkak mundur. Sebagian lagi malah tidak pernah merangkak – dari duduk langsung berjalan.”
Gopnik menambahkan, “Bayi yang bobotnya lebih berat butuh waktu lebih lama untuk berlatih merangkak ketimbang bayi yang lebih kurus. Ini berarti bentuk tubuh bisa mempengaruhi gaya merangkak si kecil.”

2. “Reaksi si kecil suka berlebihan.”
“Pertama kali diajak ke Ancol, Dino (satu tahun dua bulan) senang sekali. Dengan antusias, ia berjalan di area jogging track yang ada di pinggir pantai. Tapi, begitu kami pindah ke area yang berpasir, ia langsung mogok jalan. Selain kelihatan ngeri, geli, dan jijik; Dino minta digendong dan tak mau sedetikpun bermain di pasir,” cerita Deviana, mama tiga anak dan warga Grogol, Jakarta Barat. “Rencananya sih, saya ingin memperkenalkan suatu pengalaman yang baru. Terbayang betapa gembiranya si kecil bermain di atas pasir yang lembut. Tapi ternyata.…”

Pemecahan misteri: Anak sering bereaksi berlebihan begitu menemukan sesuatu yang kontras. Tapi, itu juga merupakan pertanda baik. “Reaksi tersebut adalah sinyal kalau bayi semakin matang dan mampu membedakan sesuatu yang benar-benar lain,” tutur Stefanie Powers, pakar tumbuh kembang anak di Zero to Three, Washington, D.C. Bisa jadi, bayi Anda untuk pertama kalinya akan memperhatikan hal kontras yang ada di atas lantai, sesuai jarak pandangnya.

3. “Apakah sudah benar-benar bisa berteman?”
“Suatu Minggu, ibu Siska ajak Andin (satu tahun lima bulan) ke rumah Ricky, sepupunya yang sebaya, biar bisa main bersama. Tapi yang terjadi, Ricky malah tak mau lepas dari gendongan mamanya. Dan Andin? Ia malah lebih asyik memperhatikan botol jus yang dikocok-kocok mamanya Ricky. Bahkan, ia memandang dengan penuh takjub,” cerita Cynthia Djordy, mama dua anak yang bermukim di perumahan Jaka Sampurna, Bekasi Selatan. Gagal deh, misi Cynthia untuk mengajarkan Andin bersosialisasi.

Pemecahan misteri: “Selama ini, bayi-bayi dianggap tidak pernah memperhatikan anak lain,” kata Powers. Juga, tambahnya, ada daya tarik tersendiri dari gerakan cepat seseorang yang setinggi jarak pandangnya. “Bayi-bayi biasanya tertarik pada anak-anak yang duduk di lantai bersamanya dan suka bermain, serta tidak suka duduk diam di kursi seperti halnya orang dewasa.”

4. “Kok tak ada capeknya?”
“Setelah mahir duduk, Mandy (10 bulan) rajin memamerkan kemampuan berdirinya pada seluruh anggota keluarga. Dari posisi duduk, ia lalu berdiri dan bergoyang-goyang sebentar sambil memandang ke arah kami dengan bangga. Lucunya, hal itu tidak cukup dilakukan sekali saja, melainkan ‘harus’ berkali-kali. . ‘Apa nggak capek, tuh?’”tutur gwa

Pemecahan misteri: “Bayi belajar melalui latihan,” ujar Lise Eliot, Ph.D., penulis What’s Going On in There? How the Brain and Mind Develop in the First Five Years of Life. Mengulangi suatu tugas sampai berkali-kali amat besar manfaatnya bagi si kecil: Hal itu bisa memperkuat otot-otot dan membangun ‘jalur’ baru dalam otak, sehingga ia makin piawai saat melakukan berbagai gerakan. Semua itu membuat keterampilan motoriknya kian oke.

5. “Biarpun ngantuk, tetap saja tak mau tidur.”
“Begitu ngantuk menyerang, Ferren (satu tahun tiga bulan) suka ngadat. Ia mulai cari gara-gara dengan merengek, mengamuk atau membanting-banting mainan. Padahal, sebentar-sebentar mulut kecilnya menguap. Sebenarnya saya sudah tahu kalau Sikecil sudah mengantuk berat. Tapi, jika Gwe mengajaknya ke kamar tidur, ia langsung meronta-ronta dan tidak mau dininabobokan. Ia berjuang mati-matian menahan rasa kantuk. Kalau ngantuk, kenapa ia malah sulit diajak tidur?”

Pemecahan misteri: “Semakin muda usia bayi, semakin sulit bagi mereka untuk beralih dari satu kondisi yang membangkitkan semangatnya ke kondisi lain,” kata Gopnik. Sementara orang dewasa bisa secara bertahap mengikuti kantuknya, para bayi justru beralih dari suasana terjaga dan gembira ke kondisi super capek dalam sekejap mata. Perubahan mendadak ini membuat mereka butuh bujukan orang dewasa untuk tenang lagi.

6. “Ngomong apa sih?”
Sikecil sering mengeluarkan suara aneh yang diikuti ekspresi tertentu. Kadang dia berpura-pura batuk. Di lain waktu ia malah ‘menggeram’, yang disusul dengan menunjuk sebuah obyek sambil bergumam “Pa-pah!” Tadinya, saya kira ia ingin memanggil papanya. Ketika kami menunjuk ke papanya, dia malah cuek saja,”


Pemecahan misteri: Suara-suara ini adalah satu bentuk dari permainan vokal, yang merupakan bagian dari proses belajar bicara. “Awalnya bayi akan membuat suara semacam ini tanpa disengaja, namun bila orang tuanya terus mendorong, ia akan mencoba dan mencoba lagi,” kata Powers. Semakin banyak jenis suara yang dilontarkan, semakin baik – karena itu adalah persiapan untuk merangkai vokal dan konsonan menjadi suatu kata.
Bahkan cara Kayla menggerakkan tangan dan mengucapkan “Pa-pah!”adalah tahapan tumbuh kembang. “Awalnya, saat berinteraksi dengan Anda, bayi cukup puas dengan tersenyum dan bergumam. Lalu, sekitar usia sembilan bulan, ia mulai ingin tahu seputar apa yang Anda rasakan tentang sesuatu atau orang lain. Ini merupakan langkah untuk belajar bersosialisasi,” Gopnik bertutur. Begitu anak menunjuk-nunjuk dan mengeluarkan suara, sebenarnya ia memberitahu Anda bahwa ia menyadari adanya sesuatu, dan meminta Anda berbagi pendapat tentang hal itu.

7. “Tangannya suka iseng.”
“Saya sering memakai baju dengan belahan di tengah. Tapi Sikecil, selalu berusaha merapatkan belahan tersebut. Padahal, ia sedang asyik menyusu botol di pangkuan Gwa. Mula-mula saya bisa mengalihkan keisengannya dengan menyingkirkan tangannya. Namun, tak lama kemudian tangannya kembali ‘beraksi’. Bete, deh,”

Pemecahan misteri: Anda tahu persis kalau banyak mama secara alami bisa melakukan seabrek tugas sekaligus? Nah, begitu pula dengan beberapa anak. Bayi yang gelisah mungkin butuh aktivitas lain untuk menghibur dirinya selagi menyusu. Jika anak makin sulit dialihkan perhatiannya, ini sinyal kalau pikirannya berkembang pesat, kata Eliot. Lama kelamaan anak akan menyadari bahwa sesuatu akan terus ada, sekalipun tidak terlihat dengan kedua matanya.

8. “Ia kagum sekali dengan tangannya.”
“Sikecil senang sekali bermain-main dengan tangannya. Kadang ia melambai-lambai, kadang menutup dan membuka telapak tangan. Ekspresinya suka agak bingung. Bisa jadi dia berpikir, ‘Kok bisa ya, tangan saya membuat gerakan seperti ini?’”

Pemecahan misteri: Tepat sekali, seperti itulah yang dipikirkan Bima! “Dia jadi lebih pandai ’mengendalikan’ gerakan tangannya, namun tidak selalu menyadari bahwa dirinyalah yang membuat tungkai dan lengannya bergerak,” kata Powers. “Makanya dia terus menatap tangannya sambil berpikir, ‘Maksud kamu tangan ini tidak bergerak sendiri?’”

9. “Apa yang lucu sih?”
“Sikecil bisa tertawa terbahak-bahak melihat saya memakai topi besar. Atau tawanya tiba-tiba meledak saat menyaksikan ayahnya naik kursi untuk membetulkan lampu. Apa lucunya ya?”

Pemecahan misteri: “Hal yang tak terduga-duga bisa menjadi lucu,” kata Eliot. Cici tahu siapa yang ada di balik topi besar, sehingga menganggapnya sedang melakukan penyamaran yang menggelikan. Dan soal ayah yang naik kursi, mungkin nih, itu bukan hal yang biasa dilakukan ayah. Jadi amat menyenangkannya.

10. “Begitu kipas angin berputar, matanya tidak berkedip.”
“Pertama kali melihat kipas angin di langit-langit berputar, Sikecil langsung memperlihatkan ekspresi ngeri. Walau begitu, matanya terus menatap kipas angin itu,”

Pemecahan misteri: “Bayi selalu terpesona pada sesuatu yang bergerak, dan dari perspektif evolusi hal itu bisa dimengerti,” kata Eliot. “Otak kita dirancang untuk keperluan itu – kita mencari predator alias pemangsa, atau hewan buruan. Tak heran bila si kecil (si pemangsa? hewan buruan?) tidak mau melepaskan pandangan dari kipas angin.”